NASKAH LOMBA MONOLOG HUT TEATER MANDIRI KE-46 2017 Judul: JAMRUT KHATULISTIWA Karya: Putu Wijaya Ada kupu-kupu cantik membel...
NASKAH LOMBA MONOLOG
HUT TEATER MANDIRI KE-46
2017
Judul: JAMRUT KHATULISTIWA
Karya: Putu Wijaya
Ada kupu-kupu cantik membelah taman. Menyapa tiga ribu mawar aneka warna, di atas hamparan rumputan hijau pupus. Sedang 250 juta capung berserakan merenda pagi yang menembakkan ultra violet.
Berkata kupu-kupu: cahaya dari segala cahaya, katakan siapa di antara kami yang paling rupawan?
Matahari menatap dengan mata batinnya: sudah kujelajahi bumi, aku resapi seluruh keindahan, tapi tak ada yang lebih rancak dari taman seribu warna ini.
Kupu-kupu kecewa: munafik, politik tengik, ujarnya memekik. Kenapa takut memuji aku nomor satu. Lalu kabur ke rimba raya tempat pohonan jutaan tahun usia, di sana ada danau tua penuh satwa liar dan iblis buas kalau malam tiba.
Engkau, wahai penguasa segala kegelapan, siapa di antara kami yang paling rupawan?
Kelam mengeram, lantas menggumam seram: yang jagoan rupawan tentulah yang lebih cantik dari yang cantik.
Ya, tapi siapa, jangan takut paparkan kebenaran! Belantara hitam tertawa cekkan: Pejamkan mata, rasakan batinmu, bila kau merasa damai dalam perbedaan, itulah yang paling rupawan diantarajagan. Kentus ingusan!
Kupu-kupu sekali lagi kecewa dan itu membuat dia jadi mendadak tua bangka. Sayapnya melepuh, warnanya pudar dan tubuhnya retak. Ia ngibrit terbang kembali ke taman, minta suaka di mawar mahkota.
Lalu pagi kembali tiba, kupu-kupu yang lebih muda, lebih jelita menyebrang taman sambil menyanyi: cahaya segala cahaya, di antara semua yang indah siapakah yang tercantik.
Ketika mentari berembuk dengan batinnya, kupu-kupu tua yang sudah kenyang makan garam itu berkata lantang: yang paling cantik, adalah negeri berjuta warna, tetapi satu citra! Negeri kita: Nusantara!
Putu Wijaya
Jkt, 23 Des ‘16
Postingan ini didedikasikan untuk Putu Wijaya.
Terimakasih.